Rabu, 18 Agustus 2021

Enterprise adalah gambaran bisnis pada suatu organisasi dalam bentuk yang kompleks, gambaran ini memiliki jangkauan yang sangat luas meliputi manusia (pelanggan, staff dan kontraktor), proses dan asset yang digunakan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk-produk dan service-service, data dan informasi yang disimpan untuk digunakan dalam bisnis, dan mekanisme untuk menyediakan komunikasi dan sekuriti.[3]

Sedangkan Arsitektur Enterprise selanjutnya disebut EA (Enterprise Architecture), adalah sebuah gambaran atau blueprint untuk mengorganisasi semua proses bisnis enterprise, informasi yang dibutuhkan dan teknologi-teknolgi pendukung. Dalam EA terdiri dari defenisi keadaan sekarang (As-Is), Visi status masa depan (“To-Be”) tentang bisnis seperti halnya teknologi, dan cara lain untuk mengatur kompleksitas.[3]

Seperti yang terlihat pada Gambar 1 dibawah ini Terdapat 4 lapisan dalam EA[3]. Pada lapisan pertama adalah lapisan bisnis yang meliputi pengetahuan dan defenisi mengenai bisnis serta termasuk perhatian terhadap penjaminan/keamanan.

Lapisan Kedua adalah lapisan data, pada lapisan ini mendefenisikan data yang penting untuk mendukung bisnis meliputi model-model objek dan data, struktur, defenisi-definisi mengenai data dan aliran informasi termasuk pada layer ini dokumentasi data yang sensitif/krusial dan keamananya.

Lapisan ketiga adalah lapisan aplikasi, pada lapisan ini mendefenisikan aplikasi-aplikasi yang menunjang bisnis meliputi deskripsi fungsi dari aplikasi, defenisi dari perancangan aplikasi, interface dan kemampuan untuk dapat diakses termasuk dengan keamanan/jaminan.

Lapisan keempat adalah lapisan teknologi, pada lapisan ini mendefenisikan teknologi-teknologi yang menunjang bisnis meliputi lokasi-lokasi bisnis, perangkat keras dan perangkat lunak, jaringan dan keamanan teknologi

Gambar 1 Lapisan-lapisan Enterprise Arsitektur

 

Terdapat berbagai macam definisi dari EAP di beberapa tulisan dan jurnal ilmiah, hal ini disebabkan karena luas dan kompleksnya cakupan yang harus dijangkau. Namun pada tulisan ini kita akan membatasi dengan mengacu pada pendefinisian yang diberikan oleh Steven H. Spewak.

EAP adalah proses mendefenisikan
arsitektur-arsitektur untuk penggunaan informasi dalam menunjang bisnis dan rencana mengimplementasikan arsitektur tersebut.[1]

Terdapat 3 kata penting pada defenisi diatas. Pertama adalah kata arsitektur memberikan makna blueprint, gambar atau model dimana terdiri dari 3 arsitektur yaitu arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi. Khususnya dalam EAP arsitektur mendefenisikan dan menggambarkan data, aplikasi dan teknologi yang diperlukan untuk mensupport bisnis.[1]

Kedua adalah kata mendefenisikan. EAP mendefenisikan bisnis dan mendefenisikan arsitektur. EAP adalah proses mendefenisi bukan mendisain, sehingga EAP tidak mendisain system, database atau jaringan. Desain dan pekerjaan implementasi diprakarsai setelah proses pendefenisian EAP telah rampung.[1]

Ketiga adalah kata rencana. Umumnya arsitektur mendefenisikan apa (what) yang diperlukan dan rencana pendukung mendefenisikan kapan (when) arsitektur tersebut diimplemetasikan. Sebenarnya arsitektur sendiri dapat menyediakan defenisi-defenisi, standard-standard dan ide-ide yang berguna, tetapi aksitektur tanpa rencana tidak akan mencapai sampai tahap implementasi.[1]

Komponen-komponen Metodologi EAP

Steven H. Spewak membagi metodologi EAP dalam 7 komponen dimana komponen-komponen tersebut dikelompokan berdasarkan lapisan-lapisan logis yang berbentuk kue pengantin. Seperti terlihat pada Gambar 2. dibawah ini, komponen tersebut dikelompokkan dalam 4 lapisan, dimana setiap lapisan mempresentasikan sebuah fokus tugas yang berbeda.[1]

Gambar 2 Lapisan dan Komponen-komponen EAP[1]

 Lapisan 1 – Getting started

Pada lapisan ini mendorong kearah pembentukan sebuah rencana kerja EAP dan penekanan pada perlunya komitmen manajemen tingkat atas untuk mendukung dan memberi sumber daya pada 6 komponen/langkah-langkah berikutnya. Lapisan ini hanya mencakup 1 komponen yaitu:

Inisialisasi Perencanaan mencakup hal-hal yang bersifat umum, keputusan terhadap metodologi yang mana yang akan digunakan, siapa yang akan terlibat, dukungan apa yang diperlukan dan alat bantu apa yang akan digunakan.[2]

Lapisan 2 – Where we are today

Lapisan ini menyediakan sebuah garis dasar/titik pangkal untuk mendefenisikan bentuk Architecture masa depan (to be) dan rencana migrasi jangka panjang. Lapisan ini mencakup 2 komponen yaitu:

Pemodelan Bisnis mencakup himpunan/kumpulan sebuah pengetahuan dasar tentang fungsi-fungsi bisnis dan informasi yang digunakan dalam melakukan dan mendukung bermacam-macam proses bisnis.

System dan teknologi saat ini mencakup defenisi dari sistem aplikasi dan platform teknologi pendukung yang ada pada saat ini. Pada bagian ini merupakan level kesimpulan inventori dari sistem aplikasi, data dan platfrom teknologi yang menyediakan sebuah garis dasar/titik pangkal untuk rencana migrasi jangka panjang. [2]

 Lapisan 3 – the vision of where we want to be

Arah garis panah pada lapisan ini mengandung arti bahwa arsitektur data didefenisikan pertama kali, kedua arsitektur aplikasi, dan terakhir arsitektur teknologi. Pada metode sistem tradisional biasanya melakukan sebaliknya. Lapisan ini mencakup 3 komponen yaitu:

Arsitektur Data – mendefenisikan jenis-jenis data utama yang dibutuhkan untuk membantu bisnis.

Arsitektur Aplikasi – mendefenisikan jenis-jenis aplikasi utama yang dibutuhkan untuk membantu bisnis.

Arsitektur Teknologi – mendefenisikan platfrom teknologi yang dibutuhkan untuk mengatur data dan membantu fungsi-fungsi bisnis. [2]

EAP menggambarkan cetakbiru untuk implementasi dan disain dan menempatkan langkah-langkah perencanaan atau pendefinisian ke dalam framework.

 Model Implementasi

Akan lebih optimal jika keseluruhan model enterprisewide, horisontal dan vertikal disatukan dlam satu model implementasi. Model ini diambil dari model Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF) (lihat Gambar 3) yang akan menjadi standar acuan dalam mengimplematasi EAP dan zachman framework. Model ini akan menjadi jawaban untuk menghadapi dunia kompetisi global saat ini, dimana terdiri dari 8 komponen yang penjelasannya sebagai berikut:

  • Architecture Drivers – Agent yang menginisilisasi perubahan untuk membentuk EAP, terdapat 2 pendorong arsitektur yaitu:

    Pendorong Bisinis – mendefenisikan ulang inti bisnis EA.

    Pendorong Desain – menampilkan cara revolusiener untuk mempertemukan kebutuhan bisnis pihak manajemen.

  • Current Architecture – keadaan arsitektur sekarang atau garisdasar pada enterprise. Terdiri 2 bagian dari arsitetur sekarang yaitu

    Current Business Architecture – mendefenisikan kebutuhan
    bisnis
    sekarang yang sedang dihadapi oleh desain saat in

    Current Desain Architecture – mendefenisikan implemetasi desain saat ini atau “as built” data, aplikasi dan teknologi yang digunakan untuk mendukung kebutuhan bisnis saat ini.

  • Target Architecture – keadaan arsitektur masa depan yang diinginkan untuk enterpraise. Terdiri 2 bagian dari arsitetur tujuan yaitu

    Target Bisnis Architecture – mendefenisikan kebutuhan
    bisnis
    tujuan pada enterprise untuk ditujukan melalui disain masa depan. What are the new or altered processes

    required by the business?

    Target Desain Architecture – mendefenisikan masa depan data, aplikasi dan teknolgi yang digunakan untuk mendukung kebutuhan bisnis ke depan. What are the new or “to-be-built” data structures, applications, or supporting technology required to meet the above functionality or future support needs? 

  • Architectural Models – Bisnis dan arsitektur disain. Seperti kebanyakan arsitektur informasi formal, model adalah basis untuk memanage dan menerapkan perubahan di dalam EA. Model tersebut merupakan artifacts yang menggambarkan, menggunakan notasi yang sesuai, spesifikasi yang detil dari aplikasi dan teknologi yang akan dirancang, diinstall dan dibeli atau yang diterapkan.

    Business Models – Model kemunculan kebutuhan bisnis yang didorong oleh Business Driver. Pemodelan melibatkan sejumlah definisi umum, diagram, dan kadang-kadang alat otomatis yang memudahkan pemahaman fungsi bisnis, masukan informasi, proses, dan produk.

    Design Models – Model data, aplikasi, dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung

    kebutuhan bisnis. Pemodelan dapat meliputi diagram, spesifikasi, dan gambar teknis

    untuk membantu pemahaman struktur data, aplikasi, dan teknologi pendukung.

    Gambar 3 model Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF)

  • Architectural Segments – terdiri dari usaha arsitektur dipusatkan, seperti suatu arsitektur sistem administrasi umum atau Area Bisnis (seperti perdagangan), dan menghadirkan suatu enterprise spesifik di dalam keseluruhan Arsitektur Enterprise. Masing-Masing segmen arsitektur terdiri atas arsitektur sekarang dan target, yang dibatasi dalam lingkup fokus segmen.
  • Strategic Direction – Panduan pengembangan arsitektur target. Arah strategik menyertakan visi, suatu statemen yang strategis dan ringkas yang mengambarkan target untuk arsitektur di (dalam) 5 tahun, prinsip untuk memandu perubahan arsitektur, dan tujuan dan sasaran untuk memanage dan menentukan kemajuan ke arah visi.
  • Transitional Processes – Proses itu mendukung migrasi dari arsitektur sekarang kepada arsitektur target. Contoh meliputi yang berikut.
    • Capital IT Investment Planning and Decision Making – Menuhi syarat investasi untuk dianggarkan didasarkan pada biaya proyeksi, ROI, cost benefit, dan ukuran-ukuran lain.
    • Investment Management Review – Menyediakan arsitektur informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dalam tinjauan ulang investasi.
    • Segment Coordination – mengkoordinir pengintegrasian arsitektur segmen ke dalam Arsitektur Enterprise. Konfigurasi Manajemen Dan merekayasa kontrol proses Perubahan harus pada tempatnya.
    • Market Research – Melakukan/Menyelenggarakan suatu riset pasar berkala untuk meneliti dan mengidentifikasi teknologi baru dan terdepan dengan manfaat potensial ke proses bisnis yang sebelumnya tidak tersedia atau menjadi lebih efficient/cost efektif.
    • Manajemen Asset- Memanage semua aset Infrastruktur.
    • Procurement Practices – sejajarkan aktivitas pengadaan dengan arsitektur dan proses transisi lain.
    • Architecture Governance – Koordinir usaha untuk menghindari kebingungan, gross misunderstanding, dan melakukan pekerjaan berulang.
  • Standards – Semua Standar baik itu petunjuk, dan best practices. Standard merupakan jaminan kualitas. Komponen ini meliputi konfigurasi pilihan untuk menerapkan standard, diantaranya :.
    • Standard Keamanan- ditarapkan ke semua tingkat keamanan.
    • Standard Data- ditarapkan ke semua data, meta data, dan berhubungan struktur.
    • Standard Aplikasi- ditarapkan ke semua perangkat lunak aplikasi.
    • Standard Teknologi- ditarapkan ke semua platform dan sistem operasi.

Penutup

Perencanan Arsitektur enterperise tidak hanya memungkinkan bisnis mencapi sukses, tetapi intinya adalah senjata yang digunakan dalam era informasi yang hyper-competitive. Hal ini disebabkan dalam EAP adanya mekanisme untuk membuat atau membuat ulang aliran yang continue pada nilai pelanggan. Dan IT akan dapat dijadikan manuver jika dan hanya jika Arsitektur Enterprise tealh didefenisikan secara explicit sehingga menyebabkan kemampuan untuk berubah yang bebas dari pergesekan untuk menghadapi perubahan dunia yang semakin global.

Mendefenisikan Model adalah dasar untuk memanage dan menerapkan perubahan di dalam Enterprise pada suatu cara yang tepat waktu. Framework menyediakan suatu struktur logis untuk menggolongkan dan mengorganisir jenis-jenis model enterprise yang penting ke segmen manajemen dan kepada pengembangan yang mendukung sistem.

 

Referensi

  • Spewak, Steven H. with Steven C. Hill. “Enterprise Architecture Planning, Developing a Blueprint for Data, Applications and Technology”. John Wiley & Sons, Inc., 1992.
  • ______________, “Federal Enterprise Architecture Framework“. The Chief Information Officers Council, September 1999
  • Hewlett, Niles E, PMP. “The USDA Enterprise Architecture Program“. Enterprise Architecture Division Office of the Chief Information Officer, 11 April 2005

 

0 komentar:

Posting Komentar